Manusia dan
Kebudayaan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Manusia
2.2 Hakekat Manusia
2.3 Kepribadian Bangsa Timur
2.4 Pengertian Kebudayaan 2.5 Unsur-unsur kebudayaan
2.4 Pengertian Kebudayaan 2.5 Unsur-unsur kebudayaan
2.6 Wujud Kebudayaan
2.7 Orientasi Nilai Kebudayaan
2.8 Perubahan Kebudayaan
2.9 Kaitan Manusia dan
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2
Saran
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia Dan Kebudayaan
Di antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia menciptkan kebudayaan yang
berbeda-beda disetiap kalangannya, dan melestarikannya secara turun temurun.
Manusia disebut sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia
mempunyai akal budi yang diberikan oleh Tuhan agar mampu membedakan mana yang
benar dan mana yang tidak benar, juga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan
secara hakikatnya menjadi pemimpin di muka bumi ini.
Selain itu juga manusia juga disebut sebagai “makhluk sosial”
yaitu dimana manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup berdampingan
antara individu satu dengan individu yang lain. Budaya tercipta atau terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
dunia ini.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia.Hasil
karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki
peran sebagai :
Suatu hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan
lain
Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
Pembeda manusia dan binatang
Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berprilaku didalam pergaulan
Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
Sebagai modal dasar pembangunan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 MANUSIA
Unsur-unsur yang membangun manusia :
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat
dipandang dari banyak segi dan mempunyai banyak kepentingan. Ada
dua pandangan yang akan kita jadijan acuan tentang unsur-unsur yang membangun
manusia, yaitu :
1. Manusia yang terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu
Jasad (badan kasar manusia yang Nampak luarnya , dapat diraba dan difoto dan
menempai ruang dan waktu. Hayat (mengandung unsure hidup yang ditandai dengan
gerak), Ruh (daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran), dan
Nafas (kesadaran tentang diri sendiri).
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur ,yaitu
: Ide (merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak
nampak), Ego (bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari
ide), dan Superego (struktur kepribadian yang paling akhir muncul kira-kira
pada usia 5 tahun yang terbantuk dari lingkungan ektstenal).
Hakekat Manusia
Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk
natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg
mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa
dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk
ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam
–world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus
menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis
ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya
suatu kualitas seperti Tuhan
3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg
paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan,
ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari
pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak
tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa
yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan
demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya
sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya
secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas
lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada
eksistensi.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia
adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri
; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya
ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di
samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu
–quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari
eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak
terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum
diberikan alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini
berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk
mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam
pergerakan dan evolusi manusia.Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas
di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada.Kekuatan inilah yg selalu memaksa
manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan
mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan
penting mengenai nilai.Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan
setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi
daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci,
karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk
membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai
esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala
yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg
independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam
menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu
keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan
dengan mengacu pada sistem nilai.
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam
usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain
dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai
dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan
sosial.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk
irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan,
lingkungan, dan manusia itu sendiri.
Membedakan Manusia dengan makhluk lain :
Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karena manusia dilengkapi
oleh akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.
Dengan akal, manusia dapat menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dengan perasaan manusia mampu menciptakan kesenian, dan dengan kehendak dari
setiap diri manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.
2.2 Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki
oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap
lingkungan.Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat toleransi yang tinggi.Kepribadian bangsa timur, kita tinggal di
Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik.Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah dan
bersahabat.
Bercerita tentang kepribadian bangsa timur, Indonesia memiliki
beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian
negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat
ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan
keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar
sesama.Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan
hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda.Dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun,
saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat
Indonesia.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian
besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih,
bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan
tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan
menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini
orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat.Kebiasaan orang barat yang
tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi
kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik
daripada budaya barat.
Bagan dari psiko-sosiogram manusia :
Ket :
7. Taksadar (Konsep Freud)
6. Subsadar (Konsep Freud)
5. Kesadaran yang tak dinyatakan
4. Kesaadaran yang dinyatakan (Konsep manusia berjiwa selaras)
3. Lingkungan hubungan karib (Konsep manusia berjiwa selaras)
2. Lingkunga hubungan berguna
1. Lingkungan hubungan jauh
0. Dunia luar
2.3 Pengertian Kebudayaan
Definisi Kebudayaan :
Kebudayaan jika dikaji dar asal kata bahasa sanskerta berasal dari
kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa lain, kebudayaan
berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara
umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi
(pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya,
atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan
mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya”.
Tokoh-tokoh Kebudayaan :
1. Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
2. E.B.Tylor
3. Selo Sumarjan & Soelaeman Soemardi
4. Sutan Takdir Alisyahbana
5. Koentjaraningrat
6. A.L Krober & C.Kluckhon
7. C.A.Van Peursen
2.4 Unsur-unsur Kebudayaan
Unsur-unsur Kebudayaan
Tujuh unsur kebudayaan universal :
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
2.5 Wujud Kebudayaan
Tiga wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat
dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan
perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan
bersangkutan hiidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat
kongkret, dapat diamati atau diobservasi, dan sering disebut sistem sosial.
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari
berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
tujuannya.Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai
keperluan hidupnya.kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga
disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang
bergerak.
2.6 Orientasi Nilai Budaya
Menggunakan 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam sisitem nilai
budaya :
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut
C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai
budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima
masalah pokok kehidupan manusia yaitu :
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
3. Hakekat Waktu Manusia (WM)
4. Hakekat Alam manusia (MA)
5. Hakekat Hubungan Manusia (MN)
2.7 Perubahan Kebudayaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu
unsur kebudayaan baru :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan
kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu
kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat
dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami
hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran
agama yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses
penerimaan kebudayaan baru, misal sistem otoriter akan sukar menerima unsur
kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada
unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan
yang baru.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang
terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikkan kegunaanya oleh warga masyarakat
yang bersangkutan
Penyebab terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan, yaitu :
• Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan
sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
• Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka
hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan
dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya,
juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya
teknologi dan inovasi. Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi
dalam masa-masa silam.
Biasanya suatu masyarakat hidup bertetangga dengan
masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka terjadi hubungan-hubungan,
mungkin dalam lapangan perdagangan, pemerintahan dan sebagainya.Pada saat
itulah unsure-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup. Proses migrasi
besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut.
2.8 Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia dan kebudayaan :
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan
· Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa
di pisahkan dalam kehidupan ini.Manusia adalah makhluk tuhan yang paling
sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun
temurun.Budaya tercipta dari kegiatan sehari – hari.
Contoh tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
Hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
kemasyarakatan.Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah
peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan
yang dibuatnya sendiri.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak
dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan
dari manusia itu sendiri.
Pengertian dialektis yaitu :
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama
lain.
Tiga tahap dalam proses dialektis yaitu :
1. Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi : Proses dimana masyarakat menjadi realitas
obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan
dengan manusia.
3. Internalisasi : Proses dimana manusia mempelajari kembali
masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia
menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
http://windahapsari.blogspot.com/2011/02/bab-2-manusia-dan-kebudayaan.html)
Manusia Sebagai Pencipta Dan Pengguna Kebudayaan
Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi
antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini.Manusia di ciptakan
oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di
muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.
Disamping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan,
emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh
manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.Ada hubungan dialektika antara
manusia dan kebudayaan.Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu
sendiri adalah produk kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena
manusia yang menciptakannya dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan
yang diciptakannya. Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai
pendudukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia.
Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama
dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan
memiliki peran sebagai
1. Suatu hubungan pedoman
antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan
perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan
penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dan binatang
5. Petunjuk-petunjuk tentang
bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat
mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan menentukan sikapnya jika
berhubungan dengan orang lain.
7. Sebagai modal dasar pembangunan.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan:
– Pada
hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya
– Wujud
budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan
bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas
manusia.
– Kebudayaan
merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan
manusia sebagai masyarakat.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan
saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/tugas-ilmu-budaya-dasar-hakikat-manusia-kebudayan/
0 komentar:
Posting Komentar