MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
INFORMATIKA
“PT. SELANCAR”
BAB 1PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Badan usaha merupakan kesatuan yuridis atau hukum,
teknis, dan ekonomis yang bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan. Badan
usaha milik swasta (BUMS) dipilih karena badan usaha tersebut secara
keseluruhan didirikan dengan modal dari pihak swasta. Bentuk badan usaha yang
dipilih yakni berupa perseroan terbatas (PT). Perseroan terbatas dipilih karena
PT memiliki masa hidup yang tidak terbatas, memiliki kemampuan keuangan yang
cukup besar, memiliki kemudahan dalam mengumpulkan modal, kemampuan manajerial
yang tinggi, adanya kontinuitas kerja karyawan yang panjang serta adanya
pemisahan kekayaan dan utang pemilik dengan perusahaan.
Semakin beragamnya kebutuhan
manusia akan peralatan praktis membuat para produsen pembuat perkakas ataupun
peralatan pendukung manusia dalam melakukan berbagai pekerjaannya semakin
berkembang pesat. Para produsen berlomba-lomba dalam menghasilkan berbagai
produk yang dapat berguna dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah PT
Selancar.
PT Selancar merupakan nama
yang dipilih sebagai nama resmi perusahaan. Perusahaan ini menjalankan usaha di
bidang industri manufaktur. Perusahaan ini membuat produk tempat sendok dan
garpu yang dapat dimanfaatkan untuk kalangan ibu rumah tangga karena intensitas
penggunaan alat-alat dapur sering digunakan pada ibu rumah tangga. Selain itu produk tempat sendok dan garpu dapat
dimanfaatkan untuk rumah makan seperti kafe, restoran yang membutuhkan wadah
untuk meletakkan sendok dan garpu serta alat makan lainnya.
1.2.Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah pada makalah ini adalah bagaimana membuat produk tempat sendok dan garpu
yang dihasilkan dapat bersaing
dan menembus pasar nasional.
1.3.Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah membuat produk tempat sendok dan garpu berkualitas yang dapat
bersaing dan menembus pasar nasional, sehingga dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan yang telah ada.
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1.Profil
Perusahaan
PT Selancar merupakan
perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri yang memproduksi tempat
sendok dan garpu. PT Selancar membangun pabrik di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, daerah Bantul tepatnya di Wonolelo Pleret. Pemilihan lokasi
dilakukan untuk mempermudah pendistribusian produk jadi kepasaran dan
mengurangi biaya transportasi. Pendistribusian dilakukan dengan menggunakan
kendaraan yang telah disiapkan oleh perusahaan sedangkan, pendistribusian bahan
baku dilakukan oleh supplier. Alasan
lainnya yaitu harga tanah serta UMP/ UMK tenaga kerja yang tergolong rendah.
Aspek sosial dari pembangunan
perusahaan di Pleret, Bantul, Yogyakarta yaitu berdampak pada banyaknya
penduduk sekitar yang ingin beralih pekerjaan akibat adanya perekrutan
diperusahaan baru, yang sebelumnya bertani dan berternak sehingga menurunkan
pendapatan desa. Sedangkan aspek ekonomi dari pembangunan perusahaan yaitu
membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitar perusahaan dan
dibangunnya rumah makan di area pabrik.
2.2.Visi
dan Misi Perusahaan
A.
Visi
Perusahaan
“Menjadi perusahaan yang unggul dan mampu bersaing
secara nasional."
B.
Misi
Perusahaan
1.
Membangun dan menciptakan citra terbaik perusahaan.
2.
Memuaskan konsumen dengan produk yang berkualitas.
3.
Meningkatkan nilai perusahaan melalui inovasi dan kreativitas dengan
mengembangkan kemampuan sumber daya manusia.
4.
Mendistribusikan produk tempat sendok dan garpu ke seluruh wilayah
Indonesia dan dunia.
2.3.Motto
Perusahaan
Kepuasan dan kepercayaan pelanggan adalah prioritas
utama. Senantisa meningkatkan mutu dan kualitas dari produk-produk yang
dihasilkan.
BAB 3
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
3.1.Struktur
Organisasi
3.2.Analisis
Jabatan
1.
Direktur
merupakan seseorang yang ditunjuk untuk memimpin suatu perusahaan. Tugas
direktur yaitu memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan perusahaan,
memilih, menetapkan, mengawasi tugas karyawan dan manajer, menyetujui anggaran
tahunan perusahaan dan menyampaikan laporan kepada pemegang saham.
2.
Sekretaris
merupakan seseorang yang pekerjaannya bertugas membantu pimpinan dalam
menyelesaikan pekerjaan kecil pimpinan. Tugas sekretaris yaitu menerima surat
masuk, menangani janji, menyimpan arsip atau surat dan menyusun serta membuat
jadwal kegiatan pimpinan.
3.
Manajer
production planning and inventory control (PPIC) merupakan seorang yang
berperan dalam manajemen inventory. Tugas manajer PPIC yaitu menyusun rencana
pengadaan bahan yang didasarkan atas peramalan dari marketing melalui kondisi
stock barang yang akan diproduksi, membuat jadwal proses produksi sesuai dengan
waktu sehingga waktu pengiriman produk ke kosumen dapat dilakukan secara cepat
dan menjaga keseimbangan penggunaan mesin.
4.
Manajer
poduksi merupakan seorang yang bertanggung jawab atas segala mekanisme
manajemen produksi secara teknis. Tugas manajer produksi yaitu mengawasi proses
produksi, mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
5.
Manajer
quality control (QC) merupakan seorang yang berkaitan dengan pengecekan
kualitas produk yang dihasilkan. Tugas manajer QC yaitu mengawasi pelaksanaan
pembuatan produk dari pengerjaan awal bahan baku diolah sampai menjadi barang
jadi agar sesuai dengan standar perusahaan, dan menganalisa kegagalan produk.
6.
Manajer
human resources development (HRD) merupakan seorang yang mengurusi masalah
perekrutan. Tugas manajer HRD yaitu melakukan segala hal berkaitan dengan
pemeliharaan dan pemaksimalan SDM.
7.
Manajer
research and development (R&D) merupakan seorang yang mengurusi penelitian
dan pengembangan perusahaan. Tugas manajer R&D yaitu bertanggung jawab atas
perkembangan produk dan usaha yang dapat diraih melalui pengetahuan mengenai
marketing.
8.
Manajer
keuangan merupakan seorang yang bertanggung jawab untuk membantu perencanaan
bisnis dan pangambilan keputusan dengan menyediakan nasihat keuangan yang
sesuai. Tugas manajer keuangan yaitu
mengambil keputusan penting investasi serta berbagai pembiayaan, menjalankan
serta mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien mungkin dan
merencanakan keuangan perusahaan.
9.
Manajer
pemasaran merupakan seorang yang dapat melihat kesempatan pemasaran yang ada.
Tugas manajer pemasaran yaitu bertanggung jawab terhadap perolehan hasil
penjualan dan penggunaan dana promosi, membuat laporan pemasaran kepada direksi
dan sebagai koordinator manajer produksi dan manajer keuangan.
10. Staff merupakan seorang yang memberikan
saran dan pelayanan kepada fungsi lini dalam suatu organisasi. Tugas staff
yaitu mengusahakan pertukaran informasi antara para petugas-petugas operasional
mengenai pelaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi dan
mengusulkan alternatif tindakan.
BAB 4
ASPEK TEKNIS OPERASI
4.1.Deskripsi
Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT
Selancar adalah produk tempat sendok dan garpu. Produk tempat sendok dan garpu
ini memiliki fungsi dan kegunaan yakni sebagai wadah untuk meletakkan alat-alat
dapur seperti meletakkan sendok, garpu, atau alat makan lainnya. Produk ini
ditargetkan untuk kalangan ibu rumah tangga karena intensitas penggunaan
alat-alat dapur sering digunakan pada ibu rumah tangga. Selain itu produk tempat sendok dan garpu di
targetkan untuk rumah makan seperti kafe, restoran yang membutuhkan wadah untuk
meletakkan sendok dan garpu serta alat makan lainnya.
4.2.Peta
Proses Operasi
Peta proses operasi adalah
langkah-langkah proses dan pemeriksaan yang akan dialami bahan baku dari awal
perakitan hingga menjadi suatu produk. Peta ini menggambarkan suatu proses
produksi dan memberikan informasi berupa waktu, operasi, mesin atau alat, dan
komponen yang ada.
Gambar 4.1 Peta Proses Operasi
BAB 5
ASPEK PEMASARAN
5.1.Strategi
Pemasaran
1.
Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT
Selancar adalah produk tempat sendok dan garpu. Produk tempat sendok dan garpu
ini memiliki fungsi dan kegunaan yakni sebagai wadah untuk meletakkan alat-alat
dapur seperti meletakkan sendok, garpu, atau alat makan lainnya. Produk ini
ditargetkan untuk kalangan ibu rumah tangga karena intensitas penggunaan
alat-alat dapur sering digunakan pada ibu rumah tangga. Selain itu produk tempat sendok dan garpu di
targetkan untuk rumah makan seperti kafe, restoran yang membutuhkan wadah untuk
meletakkan sendok dan garpu serta alat makan lainnya.
2.
Harga
Produk tempat sendok dan garpu ini memiliki harga Rp.85.000.
3.
Tempat
Produk ini dipasarkan ke seluruh wilayah Indonesia, dengan pendistribusian melalui berbagai toko
furnitur yang ada.
4. Promosi
Promosi
produk ini mengandalkan media
sebagai hal utama dalam memasarkan produk. Baik itu media cetak ataupun sosial, sehingga produk diketahui dan dikenal oleh
masyarakat luas.
a.
BAB 6
ASPEK PENGGAJIAN
6.1.Sistem
Penggajian
Sumber daya manusia yang dipekerjakan
di PT Selancar terdiri atas tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak
langsung. Tenaga kerja langsung pada PT Selancar merupakan tenaga kerja di
pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya
dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Tenaga kerja
langsung belum dapat ditentukan karena PT Selancar merupakan perusahaan baru
yang belum melakukan kegiatan produksi dari bahan mentah sampai berbentuk
barang jadi. Tenaga kerja tidak langsung terbagi menjadi tenaga kerja tidak
langsung perkantoran dan tenaga kerja tidak langsung non perkantoran. Tenaga kerja tidak langsung perkantoran merupakan tenaga kerja yang
secara langsung terjun dalam kegiatan produksi dan melaksanakan produksi. Tenaga
kerja tidak langsung non perkantoran merupakan pekerja yang tidak terjun
langsung pada proses produksi maupun dalam urusan perkantoran.
6.2.Kompensasi
Tenaga Kerja
Tabel
6.1 Gaji Tenaga Kerja Tidak Langsung Perkantoran
BAB 7
7.1.Investasi Awal
Investasi awal merupakan
pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan harapan bahwa
pengeluaran tersebut akan memberikan manfaat atau hasil dalam jangka waktu yang
lebih dari setahun. Investasi awal merupakan suatu bentuk penanaman modal pada
sesuatu hal baik yang kemudian memberikan keuntungan dimasa yang akan datang
bagi investor (Syamsudin, 2004).
Tabel 7.1 Investasi Awal PT Selancar
Tabel 7.1 Investasi Awal PT Selancar
(Lanjutan)
Tabel 7.1 Investasi Awal PT Selancar
(Lanjutan)
Tabel 7.1 Investasi Awal PT Selancar
(Lanjutan)
Tabel 7.1 Investasi Awal PT Selancar
(Lanjutan)
7.2.Biaya Modal Kerja
Modal kerja merupakan keseluruhan
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat dimaksudkan sebagai dana yang
harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasional sehari–hari. Kegiatan
operasional sehari-hari termasuk didalamnya kas, piutang, persediaan dan biaya
yang dibayar dimuka (Sawir, 2005).
Tabel
7.2 Modal Kerja PT Selancar
7.3.Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan merupakan jumlah
semua pengeluaran-pengeluaran langsung atau tidak langsung yang berhubungan
dengan perolehan, penyiapan dan penempatan persediaan tersebut agar dapat dapat
dijual. Perhitungan harga pokok untuk mengetahui laba atau rugi, yaitu dengan
cara memperhitungkan penghasilan yang diperoleh dalam periode akuntansi
tertentu dengan biaya yang dikeluarkan atau terjadi dengan biaya yang sama dan
berhubungan dengan realisasi penghasilan (Baridwan, 1992).
Tabel
7.3 Harga Pokok Penjualan PT Selancar
7.4.Perhitungan Angsuran Pokok dan Bunga Bank
PT Selancar dalam menjalankan
aktivitas produksinya membutuhkan modal kerja untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaannya. Bilamana perusahaan kekurangan modal kerja maka
dapat terjadi beberapa kemungkinan seperti akan kehilangan pendapatan dan
keuntungan sehingga tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat
waktunya. Berdasarkan kemungkinan tersebut maka PT Selancar melakukan
peminjaman ke bank sebesar 25% dari total modal kerja untuk memenuhi kekurangan
modal kerja tersebut. Perusahaan dalam melakukan peminjaman ke bank perlu
melakukan proyeksi pembayaran angsuran pokok dan bunga bank yang dipinjamnya.
Tabel 7.4 Proyeksi Pembayaran Angsuran Pokok dan
Bunga Bank PT Selancar
7.5.Proyeksi Analisis Laba Rugi
Analisis dilakukan pada tahun kesatu
hingga tahun kelima. Analisis laba rugi digunakan untuk mengetahui besar laba
bersih yang diterima oleh PT Selancar terlepas dari besar bunga bank,
penyusutan maupun pajak yang dikenakan ke perusahaan.
Tabel
7.5 Proyeksi Analisis Laba Rugi PT Selancar
7.6.Perhitungan Aliran Kas
Aliran kas memiliki tiga buah komponen
utama yakni initial cash flow yang berhubungan dengan pengeluaran untuk
investasi, operational cash flow yang memiliki selisih netto yang positif serta
dapat dipakai untuk mencicil pengembalian investasinya, dan terminal cash flow
yang merupakan aliran kas dari nilai sisa aktiva tetap yang dianggap sudah
tidak mempunyai nilai ekonomis lagi dan pengembalian modal kerja awal (Umar,
2003).
7.6.1.Initial Cash Flow (ICF)
Initial cash flow (ICF) berhubungan dengan
pengeluaran untuk investasi yakni merupakan dana yang digunakan untuk mendanai
dalam pelaksanaan proyek investasi.
ICF =
Total Biaya Investasi Awal + Modal Kerja (Tahun 0 + Tahun 1)
ICF =
Rp 1.733.661.770,00 + Rp 4.350.944.494,58
ICF =
Rp 6.084.606.264,58
7.6.2. Operational Cash Flow (OCF)
Operational cash flow merupakan rencana
keluar-masuknya dana jika proyek tersebut telah rampung dan dioperasionalkan.
Operational cash flow juga memiliki selisih netto yang positif serta dapat
dipakai untuk mencicil pengembalian investasinya.
Tabel 7.6 Proyeksi Aliran Kas PT Selancar
7.6.3.Terminal Cash Flow (TCF)
Terminal cash flow merupakan aliran kas dari nilai
sisa aktiva tetap yang dianggap sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi dan
pengembalian modal kerja awal. Terminal cash flow merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nila sisa proyek atau nilai residu.
TCF = Modal Kerja (Tahun ke 0 +
Tahun ke 1) + Total Nilai Sisa (Residu)
= Rp 4.350.944.494,58 + Rp 116.749.659,00
= Rp 4.467.694.153,58
7.7.Penilaian Tingkat Kelayakan Investasi
Penilaian tingkat kelayakan investasi
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu payback period, net present value
serta internal rate of return.
7.7.1.Payback Period (PP)
Payback period merupakan jumlah tahun yang
dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. Metode ini merupakan rasio antara
intial cash investment dengan cash inflow. Hasil dari payback period ditetapkan
dalam satuan waktu (Keown dkk, 2001).
Tabel 7.7 Proyeksi Tingkat Kelayakan Investasi PT Selancar
Payback Period
= 4 Tahun + (0,2350 x 12)
= 4 Tahun + 2,8204
= 4 Tahun + 2 Bulan + (0,8204 x 30 Hari)
= 4 Tahun + 2 Bulan + 24,6124 Hari
= 4 Tahun + 2 Bulan + 25 Hari
7.7.2. Net Present Value (NPV)
Net present value merupakan suatu teknik anggaran
modal yang diartikan sebagai nilai sekarang arus bersih dimasa depan setelah
pajak dikurangi pengeluaran awal proyek. Kriteria penilaian nilai dari NPV
yakni apabila positif maka usulan proyek diterima, Nilai NPV negatif
menunjukkan usulan proyek ditolak (Umar, 2003).
N = 1,2,3,…..n (menunjukan tahun)
F = pendapatan bersih setelah pajak
i = 11%
NPV =
= P1 (P/F, 11%, 1)
+ P1 (P/F, 11%, 2)
+ P1 (P/F, 11%, 3)
+ P1 (P/F, 11%, 4)
+ P1 (P/F, 11%, 5)
=
Rp 1.158.965.284,76
(0.900901) + Rp 1.182.391.018,88 (0.811622) + Rp 1.205.816.753,00 (0.731191) + Rp 1.229.242.487,12 (0.658731) + Rp1.252.668.221,23 (0.593451)
= Rp 1.044.112.984,00 + Rp 959.654.563,52 + Rp
881.682.357,44 + Rp 809.740.132,78 + Rp 743.397.208,56
= Rp 4.438.587.246,32
7.7.3.Internal Rate Return (IRR)
Internal rate of return merupakan suatu teknik
anggaran modal yang mencerminkan tingkat pengembalian serta yang menyeimbangkan
nilai masukan sekarang dengan nilai keluaran sekarang. Kriteria penilaian dari
metode ini yakni apabila nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari rate of
return yang ditentukan maka investasi dapat dikatakan layak atau diterima.
Nilai IRR yang lebih kecil dari rate of return yang ditentukan maka investasi
dapat dikatakan ditolak (Keown dkk, 2001).
ICF = Rp 6.084.606.264,58
OCF = Rp 1.372.692.961,17
TCF = Rp 4.467.694.153,58
N = 5 tahun
Mencari NPV +
NPV + (20%) = -ICF + OCF (P/A, i%,n) + TCF (P/F,i%,n)
= - ICF + OCF (P/A, 18%,
5) + TCF (P/F, 18%, 5)
= Rp 6.084.606.264,58 + Rp 1.372.692.961,17 (3,12717) + Rp 4.467.694.153,58 (0,437109)
= Rp 160.907.306,60
Mencari NPV -
NPV - (21%) =
-ICF + OCF (P/A, i%,n) + TCF (P/F,i%,n)
=
-ICF + OCF (P/A, 19%, 5) + TCF (P/F, 19%, 5)
=
- Rp 6.084.606.264,58
+ Rp 1.372.692.961,17 (3,057625) + Rp 4.467.694.153,58 (0,419049)
= - Rp 15.243.181,79
IRR =
= 18%
+
x (19%-18%)
= 0,1891
Dimana :
I1 = tingkat bunga atas
i2 =
tingkat bunga bawah
NPV 1 = nilai NPV atas
NPV 2 = nilai NPV bawah
Berdasarkan perhitungan
internal rate of return didapatkan nilai sebesar 0,1891 atau sama dengan
18,91%. Nilai tersebut lebih besar dari rate of return yang telah ditentukan
yakni sebesar 11%, oleh karena itu maka perusahaan dapat dikatakan layak karena
nilai internal rate of return lebih besar dari tingkat bunga.
7.8.Perhitungan Titik Impas
Nilai titik impas yakni suatu nilai
dimana biaya yang dikeluarkan sama dengan pendapatan yang direrima. Berikut ini
Tabel 4.8 Titik Impas PT Selancar.
Tabel 7.8 Titik Impas PT Selancar
0 komentar:
Posting Komentar