RAHASIA GELOMBANG OTAK MENGAPA DOA TIDAK TERKABULKAN




Salam sahabat Mahakosmos,

tulisan ini dikutip dari mas kris

Akhirnya ada kesempatan lagi menulis “cepat”, semoga Allah SWT melimpahi semua orang yang di dunia ini untuk memahami rahasia tersembunyi.
Sudah tiga tahun ini saya muter-muter antar kota antar propinsi untuk acara pelatihan, sharing, konseling baik pelatihan umum-perusahaan-komunitas bahkan keluarga besar, dipaksa Tuhan untuk belajar memahamiNya. Maunya sih mengurusi bisnis kembali dan tawaran lain, namun semua tersapu oleh garis yang harus dijalani.
Setiap topik pelatihan pun selalu berubah-ubah, karena gelombang otak saya menangkap topik itu yang harus disampaikan. Dan sampailah kini pada topic memahami rahasia diri, rahasia gelombang otak untuk koneksi pencapaian hajat duniawi dan “gelombang kesadaran zero”.

Pelatihan umum sekedar awal perkenalan sadar, disadarkan dan menyadarkan mengenai rahasia diri, rahasia gelombang otak, dan rahasia semesta. Namun akan semakin dalam, dalam pembelajaran selanjutnya. Belajar bareng.
Banyak sekali pertanyaan kasak kusuk dari peserta selama perjalanan ini mengenai kemampuan saya yang terus berkembang dalam membaca pikiran, membaca unek-unek perasaan, membaca rekaman tubuh, membaca past life, membaca gelombang yang “akan terjadi”. Apakah ada bantuan “penguasa tak nampak” atau punya pegangan. Inilah yang membantu saya, dengan kecepatan processor mengakses data, menganalisa berbagai kasus semua sahabat yang datang, hingga terapi massal membaca gelombang penyebab permasalahan.

Pegangan saya adalah latihan yang terus menerus, dipaksa oleh kasus yang datang setiap hari bahkan harus terapi massal beramai ramai membaca semuanya. Kuncinya latihan…
Banyak teori ilmuwan yang menyatakan bahwa otak adalah lambang jagat raya, sehingga sering ditampilkan dengan symbol ada gambar kepala namun isinya semua isi jagat raya.
Ternyata dalam perjalanan psikologi spiritual ini, memang begitu adanya. Semakin otak bersih dari apapun pemikiran, emosi, maka otak bisa menangkap semua gelombang apapun di dunia ini.
Bersihnya otak berasal dari bersihnya batin (pikiran terdalam). Semakin kembali zero seperti awal dulu, maka tersingkaplah semua yang tersembunyi.

Dalam bahasa saya yang sederhana, otak adalah parabola yang memancarkan gelombang frekuensi berasal dari pikiran terdalam yang umumnya sering disebut batin-hati.
Karena Law of Attraction, gelombang yang terpancar dari parabola otak ini akan menarik semua elemen yang sama di jagat raya. Resonansi. Semakin resonansi ya semakin terkoneksi. Atau dengan bahasa sederhana, memasuki dimensi dari gelombang tersebut. Misalnya bila gelombang yang terpancar adalah “uang selalu berdatangan”, maka akan tertariklah elemen uang dari segala penjuru berdatangan, tidak kebetulan. Jadilah apapun yang dilakukan, apapun bisnis, kegiatan seperti begitu mudah uang itu berdatangan. Semakin menguat gelombang ini, semakin membesar cakupannya, maka akan semakin besar daya sedot uang berdatangan.

Inilah rahasia logika kenapa sudah berdo’a, ibadah, berpikir positif, berperilaku sukses namun kok malah mendapat kebalikan seperti selalu menderita, apes, kurang beruntung, selalu ditipu, disakiti, penyakit pikiran, dan lain-lain.
Karena ketika berdo’a, mulutnya komat kamit meminta rejeki…..namun gelombang yang dihasilkan adalah kebalikannya, gelombang kesulitan. Jadilah kehidupannya selalu jauh dari rejeki, selalu penuh kesulitan.
Sudah bosen dinasehati, yang sabar mas……yang sabar?
Kenapa bisa terjadi? Karena mulutnya berdo’a A, tetapi pikiran terdalam (batin-hati) malah berpikir B. Atau sudah berpola pikir A, namun pikiran terdalam (batin-hati) malah berpikir B.
Gak sinkron, tidak sejalan. Maka gelombang otak akan memancar B, dan menariklah semua elemen B di jagat raya. Dalam keseharian seperti memasuki dimensi B, selalu B.

Itulah kenapa Tuhan menyuruh jagalah hati, jangan dinodai. Baik buruknya jalan kehidupan sudah tergambar di hati, dan memancar ke hardware parabola otak. Dan memancarlah ke penjuru jagat raya.

Lihatlah dadamu, kata Tuhan. Itulah tanda-tanda kekuasaanKu.
Dulu ketika saya sedang khusu’ sholat Jum’at, melafaskan al-fatihah. Namun tiba-tiba terhentak, di dada ini terlintas “sepatu belum dititipi”, halah kerja otak langsung radikal menggambarkan yang tidak-tidak. Ketika saya selesai sholat, dan langsung menuju sepatu. Ternyata sepatuku amblass, entah kemana.
Ya Tuhan, doaku dikabulkan tadi. Tuhan ada dalam sangkaan hambanya, berasal dari dada, unek-unek, dan koneksilah dengan otak.

Ucapan do’a bahasa kitab suci selama ini dalam sholat ternyata tidak menghasilkan pancaran gelombang otak. Pantes saja, sholat harus khusu’, koneksi dan kesatuan antara mulut, panca indera, perasaan di dada dan pemikiran. Karena khusu’ menghasilkan gelombang otak dan menarik apa hajat dari do’a tersebut. Khusu’ adalah masa depan kita. Makanya disuruh berdo’a.
Pantas saja kenapa Tuhan membenci orang pendusta dan munafik? Ucapannya, beda dengan apa yang tersimpan dalam dadanya.
Semua yang tersimpan di dada inilah akibat “sangka jelek terhadap siapapun dan apapun”, unek-unek, memancar di gelombang otaknya semua serba negatif. Maka jadilah jalan kehidupannya seperti semrawut, selalu ditimpa masalah gak ada habis-habisnya, gagal maning gagal maning son, dan lain lain.

“Mas, kenapa ya kalau saya ngomong jelek, pasti kejadian….terjadi lho apa yang saya omongkan!
Tetapi kalau berdoa sholat, kok gak pernah dikabulkan ya…..?”
Jawab saya, jelas lah….ngomong jeleknya pake hati, menghayati banget. Sementara doa sholat cuma komat kamit namun sangkaan di dada maupun pemikiran terbang kemana-mana. Gak jelas!

Sahabat,
Jadi kunci akhirnya adalah pancaran gelombang otak, hasil dari sangkaan yang menghayati di dadanya. Apapun yang datang pada hari esok, semuanya tidak pernah kebetulan. Jalan kehidupan yang mudah, selalu beruntung, selalu ditawari peluang kerja, selalu diantar rejekinya, selalu selamat atau kebalikannya….. tidak ada yang kebetulan. Semua berawal dari pancaran gelombang otak yang berasal dari pola persepsi di dada ini.
Sudah begitu banyak persepsi negatif, pola pikir, mental, unek-unek, halah bejibun… bisa jadi milyaran gelombang terpancar dari kepala dan sekujur tubuhnya. Memancar seperti aura.
Inilah yang harus dilepaskan satu persatu. Semua berasal dari Zero, kenapa juga dibikin gelombang yang enggak-enggak. Kusut deh, carut marut, semrawut jadinya.
Dengan kesadaran, intropeksi (istighfar), bersihkan kembali semua yang telah dipikirkan, dirasakan, unek-unek di dada ini yang enggak-enggak. Bikinnya saja puluhan tahun…. Ya perlu waktu
Namun dalam proses tersebut bila tepat sasaran maka akan semakin cepat dalam melepaskan gelombang duniawi yang menyulitkan kita, penyebab kesemrawutan, permasalahan yang bejibun, termasuk penyakit pikiran, emosi, penyakit kehidupan dan penyakit badan.

Bila pikiran terdalamnya (batin-hati) bersih, maka otaknya pun akan bersih. Semakin bersih, maka akan menangkap semua gelombang di jagat raya, seperti yang telah saya sebutkan diatas. Semuanya perlu latihan.
Bila saja batin-hati kembali “zero” seperti awalnya dulu, maka tersingkaplah teka-teki ilmuwan mengenai rahasia “zero” dibalik wujud yang terlihat di jagat raya ini.
Salam ikhlas,
mas kris

Be Sociable, Share!

0 komentar:

Posting Komentar